• Hubungi kami di 021 3158941, Whatsapp 0812 1079 2137 atau
  • Email info@apotektitimurni.com

Artikel

Obat Generik Jadi Bahan 'Repackage' Obat Palsu, Apa Sih Bahayanya?

Jakarta - Sebanyak 197 apotek di Jabodetabek menjadi korban kasus peredaran obat palsu yang dilakukan Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Jaya Karunia Investindo (JKI). Obat palsu tersebut merupakan obat repackaged, berasal dari obat generik dan juga kadaluwarsa yang dikemas ulang menjadi obat bermerek.

Dalam pernyataan resmi Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM), disebutkan salah satu obat yang banyak dipalsukan adalah obat untuk masalah kardiovaskuler atau jantung.

Dipaparkan oleh dr Eka Ginanjar, Sp.PD-KKV, FINASIM, FACP, obat jantung sendiri kebanyakan sudah ada versi generiknya, terutama yang masuk formulasi. Dan menurutnya, obat generik yang dikemas ulang menjadi bermerek adalah penipuan, karena rata-rata obat bermerek memiliki harga yang lebih tinggi.

dr Eka menyebut alasan pasien lebih memilih membeli obat bermerek ketimbang generik biasanya karena ada ekspektasi lebih. Namun secara fungsi, obat bermerek dan generik tidak berbeda karena zat aktifnya sama.

"Secara kualitas, karena zat aktif sama maka efek sama. Perbedaan antara obat bermerek dan generik tidak berdampak pada efek obat ke pasien. Namun beberapa konsumen memilih bermerek karena misal ukuran obat tidak terlalu besar, butiran tidak terlalu kasar, atau rasa tidak terlalu pahit. Beberapa merasa lebih manjur meski tidak terbukti," katanya melalui pesan singkat kepada detikHealth, Jumat (26/7/2019).

           
Soal harga, dr Eka menyebut perbedaannya memang jauh. Ia mencontohkan obat jantung clopidogrel, di mana generik dijual sebutir 3-4 ribu rupiah, sementara yang bermerek bisa dijual mencapai 18-20 ribu rupiah.

"Generik ini emang ditekan harganya. Tapi nilai keekonomiannya jadi tidak bagus. Jadinya ada obat esensial yang jarang dipake tapi nggak ada yang memproduksi, misal obat anti aritmia namanya adenosin (ATP)," lanjutnya.

Menyoal kasus obat palsu tersebut, dr Eka berharap ada regulasi untuk pemantauan lebih ketat karena masih banyak orang yang berniat buruk. Atau jika memang memungkinkan, apotek atau tempat penjualan obat yang tidak teregistrasi lebih baik ditutup saja, pungkasnya

Sumber:https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4642673/obat-generik-jadi-bahan-repackage-obat-palsu-apa-sih-bahayanya?_ga=2.11880829.814299216.1580192496-1219877239.1572672740

Hubungi Kami

Jl. Kramat Raya No.128, 
Jakarta 10430

Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Phone: +62 21 3158941
Whatsapp: +62 812 1079 2137
Website: www.apotektitimurni.com

Karir

Dibutuhkan Asisten Apoteker.

Qualifikasi:

> Pria / wanita usia maksimal 30 tahun

> Pendidikan D3 atau S1 Farmasi

> Pengalaman min. 1 tahun sebagai Asisten Apoteker

> Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, penampilan

    menarik

> Disiplin dan bertanggung jawab

> Mampu mengoperasikan computer

> Memiliki loyalitas dan kejujuran yang tinggi

> Sehat jasmani dan rohani

> Mempunyai STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga

   Teknik Kefarmasian)

Silahkan kirim CV anda ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

CC  This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.