Para peneliti dari European Molecular Biology Laboratory mengatakan bahwa efektivitas antibiotik dapat berubah jika digabungkan dengan antibiotik lainnya, obat-obatan non-antibiotik, atau bahkan dengan aditif makanan.
Chikungunya dan dengue adalah penyakit virus yang ditularkan nyamuk dengan distribusi yang tumpang tindih secara global. Dengue dapat menjadi infeksi yang lebih serius, dengan tingkat kematian sekitar 20 persen untuk infeksi berat yang tidak diobati. Menurut WHO, Infeksi Dengue sedang meningkat secara global. Kedua penyakit ini berisiko lebih besar terjadi di daerah tropis atau subtropiss.
Dalam salah satu penelitian terbesar yang telah dilakukan dari jenisnya, para peneliti melakukan analisis data jangkitan chikungunya dan demam berdarah dari 76 negara selama 50 tahun dengan fokus pada wilayah di seluruh Samudra Hindia yang paling banyak ditemukan kasus seperti ini dan penyakit menular nyamuk lainnya.
Dari analisis data tahun 1959 - 2009 mengungkapkan bahwa kepadatan penduduk dan kedekatan dengan suatu negara yang sudah mengalami wabah adalah faktor yang terkait erat dengan kemungkinan suatu negara mengalami wabah. Menurut Marilyn O'Hara Ruiz, seorang profesor patobiologi Universitas Illinois dan profesor patobiologi Rebecca Lee Smith dan mantan rekan peneliti postdoctoral Gianluigi Rossi, hal ini memastikan hukum geografi tetap benar yaitu, hal-hal yang berdekatan satu sama lain cenderung mirip.
Studi baru menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara suhu lokal atau curah hujan dan risiko wabah, temuan yang agak tak terduga karena panas, hujan dan fluktuasi dalam populasi nyamuk sering dikaitkan. Penemuan ini harus meyakinkan mereka yang khawatir bahwa wabah jauh akan melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk menyerang lebih dekat.
Jika ingin mencoba untuk mengurangi penyebaran penyakit menular, akan lebih baik jika memfokuskan sumber daya di tempat-tempat yang memiliki populasi kepadatan tinggi dan yang memiliki wabah di dekatnya. Implikasi penting lainnya dari pekerjaan ini adalah perlunya berbagi data dan informasi mengenai antar negara untuk menemukan solusi pencegahan terhadap penyakit ini.
Sumber: University of Illinois at Urbana-Champaign.
